The Fairy Daily and Akachan First Japan Trip (Part 2) - TOKYO

Mari kita lanjutkan cerita perjalanan The Fairy Daily and Akachan First Japan Trip dan kali ini kita sudah memulai explore Tokyo. Kita sengaja tidak membuat itinerary terlalu padat karena bawa baby. Tapi, mumpung kita pegang JR Pass sangat disayangkan kalau tidak 'dimanfaatkan' sebaik-baiknya maka kami pilih destinasi ke Osaka - Kyoto selain Tokyo. Dengan JR Pass kami bisa naik Shinkansen dengan estimasi waktu yang tidak terlalu lama jika naik kereta biasa atau bus. Malahan #Japantrip kita yang pertama (yang tidak sempat di review, hiks) kita pakai sampai ke Hiroshima dan juga berhasil mengunjungi Miyajima Island menaiki Kapal Ferry yang juga di cover Logo JR. Seru banget dan gak rugi deh beli JR Pass.

Sekilas Tentang JR Pass

JR Pass merupakan singkatan dari Japan Rail Pass. Menurut kita, cara paling ekonomis untuk mengelilingi Jepang dengan kereta. Tak hanya kereta saja tapi beberapa kendaraan umum seperti Bus dan Kapal Ferry yang berlogokan JR. Dengan JR Pass juga kita bisa bebas naik Shinkansen kemana saja, tapi JR Pass gak berlaku untuk Shinkansen Nozomi/Mizuho. Nah, bagi yang punya tiket PP dari Bandara  yang sama (Narita / Haneda / Kansai), kalau mau keliling Jepang lebih baik menggunakan JR Pass. Uniknya kalau memakai JR Pass, setiap keluar masuk stasiun kita tidak perlu melewati automatic ticket gate. Kita harus melewati jalur yg dijaga staffnya cukup dengan menunjukkan JR Pass setiap kali melintas.


Kalau di Bandung kita biasa beli di HIS Indonesia, kantor HIS ini ada di Jl. Ir. H. Djuanda (tepatnya diatas Dollarindo). Kita beli beberapa hari sebelum keberangkatan pakai kurs Yen, untuk JR Pass selama 7 hari harganya sekitar ¥29000 atau Rp. 3.500.000an.

DAY 1 UENO - AMEYOKO MARKET - KAWASAKI

Oke, kita balik lagi cerita perjalanan kita nih. Setelah selesai taro koper di Tokyo Station, kita menuju Ueno naik Yamanote Line dan tiba di Ueno Station sekitar jam 12 siang. Cuaca saat itu cenderung mendung dan hawanya agak dingin kayak di Puncak sekitar 16-17⁰C.

Ueno
Oh iya, 'Peralatan Tempur' apa aja nih yang kita bawa buat jalan-jalan bareng Akachan? Nah Akachan ini kan memang sudah bisa jalan tapi masih baru bisa jadi tetep kita gendong dan ketika tidur kita taro di stroller. Jadi daripada bingung mau bawa gendongan/carrier atau stroller, kitapun bawa dua-duanya. Untuk Gendongan/Carrier kita sudah paling cocok dengan Ergo Baby 360 Carrier, kita pakai dari dia usia 6 bulan dan masih awet sampai sekarang. Dan keunggulan carrier ini lebih praktis juga bisa tetap skin to skin sama baby jadi lebih ngerasa secure aja. Nah, untuk stroller kita pilih dari Kiddopotamus yang cukup ringan dan praktis juga dilipatnya. Selain itu dilengkapi dengan canopy jadi kalau baby lagi tidur bisa terlindung dari panas dan juga ada rain coat. Kalau Akachan lagi di Ergo, stroller ini tetap berguna lo bisa buat naro barang, tas atau belanjaan. 

Kiri : Kiddopotamus - Kanan : Ergo Baby 360 Carrier
Nah, gak jauh dari Ueno Station ini ada tempat wisata yang sangat sayang untuk dilewatkan yaitu Ueno Zoo. Untuk Family atau Student Trip tempat yang satu ini memang pas banget karena kita bisa lihat Panda yang terkenal disini. Dalam perjalanan ke Ueno melalui Yamanote Line, Akachan sempat tidur dan kita taro aja dia di stroller dan untungnya strollernya bisa masuk ke dalam kereta jadi dia cukup nyenyak mungkin masih Jet Lag juga kan ya. Pas keluar station menuju Ueno Zoo, kita melewati Ueno Park terlebih dahulu. Suasananya adem banget karena banyak pepohonan, dan Akachan bangun lalu sempet asik main-mainin payung. Pas kita ajakin buat terus jalan ke Ueno Zoo dia sempet cemberut. Tapi tetep mau dinaikin ke stroller nya.

Ueno Park
Untuk memasuki Ueno Zoo kita bisa beli tiketnya di loket on the spot atau bisa juga di vending machine. Harga tiket dewasa ini ¥600  atau sekitar Rp. 70.000an. Untuk bayi tentu saja gratis. Ketika masuk kedalam terlihat banyak sekali murid-murid sekolahan dari TK sampai tingkat mahasiswa ada deh. Banyaknya sih mereka kayanya ngerjain tugas melukis gitu, dan amazing-nya lukisannya keren-keren loh.

Snow Monkey Spot
Pertama kami ke tempat Panda nih, eh tapi sayangnya para Panda-nya lagi tidur dan membelakangi pengunjung semua. Akachan sudah gak cemberut lagi nih, lalu kita berpindah ke tempat para Gajah. Akachan yang dari awal bicara, kata-kata awal yang dia bisa salah satunya adalah Gajah cukup excited liat Gajah meskipun masih agak bingung dia mungkin karena jarak gajahnya agak jauh. Nah gak jauh dari situ ada patung gajah baru deh dia panggil-panggil gajahnya. Setelah dari tempat gajah kita lanjut melihat ada Snow Monkey, disini Akachan juga mulai semangat liat monyet-monyet yang unik ini. Nah puncak kebahagian Akachan di Ueno Zoo ini adalah pas mengunjungi tempat Polar Bear dan Anjing Laut. Tempat keduanya berdekatan. Kalau tempat Polar Bear kita bisa lihat langsung melalui kaca. Akachan excited banget sampai nempel-nempel deket kaca. Sempet susah move on dari Polar Bear akhirnya kita ajakin ke tempat Anjing Laut. Tempat Anjing Laut ini ada di kolam besar dengan bebatuan di dalamnya. Kita bisa lihat dari atas dan dari samping kolamnya jadi seperti aquarium. Akachan happy banget lihat Anjing Laut nya berenang dan bilang itu "Fish..fish.." ke setiap pengunjung yang lagi lihat juga. Di sangkanya Anjing Laut itu Ikan karena sama-sama benerang di air kan. 

Akachan at Seal Pool

Polar Bear and Akachan
Sekitar satu jam kita di dalam, akhirnya keluar menuju Ameyoko Market yang gak jauh juga dari Ueno Zoo jadi bisa jalan kaki. Ameyoko ini terkenal sebagai pasar murahnya Tokyo. Disana banyak pedagang yang bukan warga negara Jepang berjualan disana. Ameyoko market ini cukup komplit lo berbagai macam dijual disana mulai dari seafood, aneka jajanan, raw food, sa mpai produk fashion juga banyak banget. Pas pertama masuk ke kawasan ini kita disambut 2 orang bule yang menjajakan Doner Kebab, aroma nya enak banget. Tapi karena penasaran sama jajanan lainnya jadi kita skip dulu. Setelah berkeliling di sekitar situ kita malah bingung karena banyak banget pilihannya sedangkan waktu sudah mau sore dan kita belum makan. Akhirnya malah ke Sevel lagi deh, soalnya habis ini kita harus ngejar kereta lagi dan mau janjian dengan owner tempat nginep kita.

Front of Ameyoko Market
Di Sevel Ameyoko Market, happy banget pas nemuin ada Starbucks Cup yang limited edition dengan varian rasa S'mores Latte. Beberapa waktu lalu sempat lihat di Instagram salah seorang Foodies di Jepang katanya Starbucks S'mores Latte ini laku banget dan hampir sold out hampir disetiap tempat. Pas di cobain rasanya enak banget dan cenderung manis juga ada sedikit rasa seperti coklat gosong gitu. Selain beli minuman kita juga bekal Onigiri, in case nanti ga nemu tempat makan jadi bisa makan di kereta kan praktis.
S'mores Latte
Sekitar jam 3 waktu setempat kita sudah sampai di Tokyo Station lagi setelah sebelumnya naik Yamanote Line lagi dari Ueno Station. Karena Tokyo Station ini besar banget dan kayak mall jadi banyak sekali spot-spot tempat makan juga banyak kursi-kursi untuk menunggu dan bisa sambil makan juga. Karena Akachan belum makan, kita sempetin beli Bento dulu. Bento yang kita beli ini terlihat cukup mewah keluaran Eashion, ternyata Eashion ini merupakan singkatan dari Eat dan Fashion makanya bentonya cantik dan fancy. Satu kotak bento ini cukup komplit isinya loh ada nasi, kentang wedges, hamburger, chicken katsu, sosis, potato salad dan sayuran. Sekitar satu jam kita disana sudah termasuk nyuapin Akachan dan ambil koper lagi akhirnya kita naik JR Yokosuka Line ke stasiun Musashi-Kosugi.


Eashion Bento
Di Jepang itu yg mahal adalah biaya penginapan dan transportasi terutama di Tokyo, untuk menyiasatinya kita mencari penginapan di pinggiran Tokyo. Dengan memanfaatkan JR Pass yg kita miliki jadi kita tidak khawatir dengan biaya kereta lagi. Nah dari jauh hari kita sengaja cari tempat nginep yang non-hotel dan di pilihlah AirBnB sebagai tempat pencarian tempat menginap kami dengan berbagai filter yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan kita. Selama di Tokyo ini kami dapat tempat menginap yang agak jauh dari pusat kota Tokyo, tepatnya di Musashi-Nakahara, Kawasaki, sebelah Selatan Tokyo. Musashi-Nakahara ini letaknya 1 stasiun setelah Musashi Koshugi dan hanya dilintasi kereta JR Nambu Line. Jadi selama disini kita harus balik lagi ke Musashi-Kosugi sebagai stasiun transit. Tempat ini akhirnya kami pilih karena sangat baby friendly dan juga tinggal gabung dengan ownernya yang juga punya anak kecil. Ketika kita akan menginap di Jepang harus benar-benar memperhatikan lingkungannya apakah ramah atau tidak dengan anak kecil. Karena ada banyak tempat juga yang tidak memperbolehkan membawa anak kecil.
Akachan, Yoshi & Haruka
Nah pas nyampe di Musashi-Kosugi kita langsung pindah kereta via JR Nambu Line ke Musashi-Nakahara. Sebelumnya kita janjian dengan pemilik apartemen tempat kita menginap dan baiknya dia mau menjemput kita di Stasiun Musashi-Nakahara. Owner kita ini bernama Yuko, ibu muda dengan 2 anak kecil yang lucu dan Enerjik. Anaknya yang pertama Yoshi, berusia 2,5 tahun dan yang kedua, Haruka, hanya beda sebulan lebih muda dari Akachan jadi bisa dibilang mereka sepantaran. Sebelum sampai stasiun kami sudah kontak-kontakan untuk janjian di stasiun. Karena letak apartemen dan stasiun lumayan rumit jadi dia memutuskan untuk menjemput kami. Kira-kira jaraknya sekitar 10 menit dengan jalan kaki, iya beneran jalan kaki loh ini kita, karena kalau naik taksi bisa mahal banget. Yuko sangat ramah dan welcome sama kita. Walaupun kita menginap di tempatnya kita diperbolehkan untuk berbagi dapur, kamar mandi, mesin cuci bahkan ruang keluarganya. Pas masuk kamarnya, tak terlalu sempit, pakai tempat tidur ala Jepang (futon). Kita juga disediakan handuk bersih dan beberapa diaper juga tisu basah untuk Akachan.

Akachan slept well at Futon
Kita sampai di apartemen sekitar pukul 5 sore, kita lalu istirahat sebentar dan mandi. Apartemennya nyaman banget dan dekat supermarket. Malamnya kita cari makan ke supermarket. Kawasan ini agak pinggiran kota gitu jadi gak banyak tempat makannya. Nama Supermarketnya adalah Inageya disini lengkap banget deh dan luas, lihat buah dan sayuran segar bawaannya pengen borong aja. Pas dekat pintu masuk ada ubi bakar gitu, kebetulan Akachan suka banget ubi bakar jadi beli deh buat bekal besok. Karena udah kecapean dan jet lag juga kitanya sampe bingung akhirnya beli bento lagi, juga beli buah-buahan untuk Akachan. Setelah makan malam kitapun akhirnya bisa beristirahat dengan nyaman di kasur.

DAY 2 ASAKUSA - SHINJUKU - GYU KATSU MOTOMURA - HARAJUKU

Hari kedua, kita bangun lumayan pagi nih, soalnya disini jam 5 subuh aja sudah terang lo. Akachan tidur pules banget deh enak kali ya bisa nemu kasur lagi. Bangun tidur biasanya dia makan buah, kali ini dia susah makan. Hampir semua makanan ga mau, maunya ASI aja. Sempet khawatir juga dan untungnya kita punya Dokter Anak yang bisa di ajak konsultasi via Whatsapp, jadi langsung saja dikasi tau kondisinya Akachan. Dokternya bilang ternyata itu normal karena dia sedang adaptasi dengan lingkungan dan cuaca baru juga bisa jadi karena jet lag nya.

Japanese Style Breakfast by Yuko
Setelah selesai mandi, Yuko telah menyiapkan kami sarapan ala Jepang. Nah, ini dia satu lagi enaknya nginep di tempat Yuko, dia akan selalu menyiapkan sarapan dengan 2 jenis menu western atau ala Jepang dan dia akan menanyakan dulu sebelumnya kita mau makan apa. Dia nyiapin menu satu set full loh, dan kalau gak habis bisa kita bekel nih buat dijalan. Asik banget pokoknya. Menu sarapan pertama kami kali ini ada Ikan panggang, Sup Miso, Nasi, tumis sayuran, acar dan mini dorayaki. Akachan dibekelin nasi dan ikan, tapi dia mau icip juga sarapan kita dan suka dorayakinya. Pagi itu Akachan asik bermain dengan Yoshi dan Haruka. Sedangkan Yuko meminjamkan kita Kimono, seneng banget karena setahu kita kalau mau pakai Kimono itu harus sewa dan harganya lumayan. Kata Yuko, gak sembarangan orang bisa memakaikan Kimono, perlu sertifikasi khusus gitu. Dan memang bener deh, pakainya agak rumit tapi ternyata adem dan nyaman loh. Untuk Akachan dia pinjamkan setelan Kimono anak tapi untuk anak kecil dibuat gak seribet yang dewasa, disesuaikan dengan gerak anak kecil jadi bentuknya celana pendek dan blus kutung gitu.

Akachan's Kimono Suit
Beres sarapan dan memakai Kimono, kita lalu pergi meninggalkan apartemen sekitar pukul 9 pagi. Rencananya hari ini kita akan ke Asakusa. Ketika sampai di statiun Musashi-Nakahara dimulailah drama di hari itu. Kita baru sadar boneka Bunny-nya Akachan hilang!

Ya, Akachan memang bawa ransel kecil yang ada bonekanya gitu di dalam ransel itu ada cemilan dan keperluan Akachan. Selama jalan kita gantungkan di stroller. Sempet kaget, dan salah satu dari kita coba balik lagi buat cari. Karena takut terlalu siang akhirnya kita coba relakan setelah bolak-balik selama 30 menit dan nanti coba hubungi polisi atau apa deh, konon katanya kalau kehilangan barang di Jepang tuh suka ketemu lagi katanya.

Tokyo Metro Subway Ueno-Asakusa Ticket
Rute kita kali ini adalah naik JR Nambu Line menuju Musashi-Kosugi, dari sana nyambung naik JR Yokosuka Line sekitar 10 menit ke Stasiun Shinagawa. Dari situ kita berpindah lagi naik JR Yamanote Line sekitar 15 menit ke Ueno Stasiun. Sesampainya disana kita beli tiket Tokyo Metro Subway ke Asakusa, yang ini tidak ke-cover JR pass harganya 1 orang dewasa ¥ 170. Sesuai di jadwalnya kita dapetnya Tokyo Metro Ginza Line for Asakusa, gerbongnya berwarna kuning dan hanya 5 menit saja sudah sampai ke Asakusa. Keluar dari stasiun kita cuma jalan kaki sebentar sudah sampai di gerbang Kaminarimon, disana banyak banget yang berfoto-foto. Akachan waktu itu baru bangun tidur jadi masih agak cranky waktu kita ajakin foto. Di Asakusa ini terkenal dengan pusat jajanan enak dan murah loh. Selain itu sebagai pusat oleh-oleh juga jadi ada beberapa jalan/gang dengan berbagai macam toko berjejer. Kita sempat jajan-jajan enak dan harganya rata-rata di bawah ¥500. Pertama kita beli Agemanju di Kokonoe Asakusa, ini kue manju yang di goreng dengan tepung matcha dan isi kacang merah harganya ¥100 aja enak banget. Lalu beli Roll Pancake di Funawa, ini di isi dengan kacang merah dan ice cream matcha juga. Pokoknya perpaduan kacang merah dan matcha itu memang selalu jadi favorit ya. Kita juga beli Seaweed Senbei, Ice Green Tea, dan ketika sudah cukup puas dan cape sampailah kita di depan toko Kagetsudo yang menjual Meronpan dan Kakigori. Kita lihat antrian untuk Meronpan-nya cukup ramai, sehingga memutuskan untuk masuk ke dalam. Meronpan ini merupakan roti lembut yang dilapisi layer crispy berbentuk melon, sedang kan Kakigori adalah es serut yang di beri sirup. Suasana di dalam tokonya vintage banget dan gak terlalu besar. Untungnya kita masih kebagian tempat duduk di pojokan. Sekitar jam 2 siang, kita mampir dulu ke kedai sushi sebelum meninggalkan Asakusa. Disana Akachan ikut makan dengan sup kerang yang enak banget. Kaldunya lembut dan gak amis.

Akachan at Kaminarimon Gate

Asakusa Culinary

Baby Toilet Seat
Setelah selesai makan kita berencana untuk ke Ameyoko Market lagi, tapi cukup ribet dan sudah cukup kegerahan dengan kimono. Maka kita sempet ganti baju dulu di Ueno Stasiun. Enaknya kalau di Jepang beberapa toilet-nya sangat ramah untuk Ibu dengan bayi. Di dalam toilet biasanya ada tempat duduk untuk bayi gitu, jadi kita gak terlalu kerepotan. Sesudah selesai kitapun ke Ameyoko Market lagi, di tengah-tengah sedang berkeliling tiba-tiba gerimis. Ketika hendak mengeluarkan stroller rain coat, Drama kedua di hari itu terjadi. Ternyata setelah kehilangan Bunny, saat itu kita sudah kehilangan ransel Akachan. Antara panik dan bingung kita pun berusaha balik lagi ke stasiun dan menyusuri tempat yang sudah dilewatin. Sampailah kita ke Ueno Stasiun lagi, mencoba mencari tahu ke bagian JR Information dan tak ada titik terang saking luasnya stasiun. Tibalah kita di bagian informasi Atre (Mall nya Ueno Station). Disitulah kita dapet berita baik, kita diajak ke ruang security di basement dan ternyata ransel nya ada disana. Akibat dari drama kali ini kita pun gak jadi ke Ameyoko Market lagi dan langsung naik JR Yamanote Line ke Shinjuku.
Gyu Katsu Motomura
Waktu sudah cukup sore ketika sampai di Shinjuku, dengan mengandalkan map dari stasiun dan google map kita mencoba ke tempat makan yang cukup terkenal di Shinjuku yaitu Gyu Katsu Motomura. Tempat makan satu ini memang cukup terkenal dan selalu antri, sempet liahat juga review-review dari blogger hits, jadi penasaran pengen cobain. Karena kita datang bukan di jam padat, jadi antriannya gak parah-parah banget. Pas masuk ke dalem, suasananya Jepang banget dan pelayanan nya ramah. Untuk cabang yang di Shinjuku kursi dan meja yang tersedia cukup banyak. Pas duduk kita dikasi menu, untung menunya sudah ada yg berbahasa Inggris jadi lebih mudah memesan. Disini ada yang paketan gitu harganya sekitar ¥1000 -2000an, aku pilih menu no. 2 seharga ¥1400 sudah termasuk Beef Cuttlet 130 gram, potato salad, miso sup, nasi (free refill), yam dan sayuran. Di setiap meja sudah disediakan 1 teko berisikan teh dan juga semacam panggangan batu kecil gitu. Jadi konsepnya disini tuh, kita disediakan daging sapi yang sudah di goreng katsu sebentar jadi bagian dalamnya masih kemerahan nanti sudah dipotong-potong bisa kita panggang lagi di panggangan batu itu dengan tingkat kematangan sesuai selera kita. Tenang saja disini juga disediakan petunjuk cara makannya biar enak kok. Ternyata memang enak banget si Gyu Katsu ini, dagingnya juicy dan lembut ditambah ada cocolannya jadi tambah gurih. Oiya, disini juga terkenal dengan nasi yang dicampur dengan Yam cukup unik dan enak juga.

Keluar dari Gyu Katsu Motomura, kita balik lagi ke stasiun Shinjuku menuju Harajuku. Kita berjalan-jalan di sekitaran Harajuku dan Omotesando hingga tak terasa waktu sudah menunjukan jam 7 malam. Di hari kedua ini drama masih belum berakhir, pada saat itu Akachan belum sempat ganti popok dan makan malam. Akhirnya kita mampir dulu ke Tokyu Mall, untuk ganti popok dan bersih-bersih. Setelah panik dan kelelahan kita pun memutuskan untuk pulang. Kitapun akhirnya beli bento di Family Mart dekat stasiun Musashi-Nakahara dan makan di apartemen.

DAY 3 SHIBUYA - COCO CURRY ICHIBANYA - TRIP OSAKA BY SHINKANSEN

Di hari ketiga, Akachan sudah jauh lebih baik, lebih ceria apalagi bisa puas main di apartemen dengan Yoshi dan Haruka. Untuk sarapan kali ini Yuko menyiapkan kita sarapan ala western. Setelah selesai sarapan, kita bersiap pergi lagi kali ini kita akan pindah kota ke Osaka-Kyoto jadi bawaannya lumayan banyak, tapi untungnya Yuko baik banget kita tetap bisa menaruh koper kita yang besar selama keluar kota selama 3 hari. 

Western Breakfast by Yuko
Nah, pas kita meninggalkan apartemen ada 'keajaiban' dimana kita tiba-tiba menemukan Bunny yang kemarin hilang!!! Jadi sebelumnya kita tanya sama Yuko apakah bisa mencari boneka kita yang hilang, menurutnya kecil kemungkinan karena biasanya yang dilaporkan atau diserahkan ke polisi itu benda berharga seperti dompet. Katanya lagi kalau boneka yang jatuh biasanya akan diambil anak lain atau ada yang menaruh di pinggir jalan. Dan benar aja, sepertinya ada orang baik yang menaruh Bunny diatas sebuah sepeda yang disenderkan di pinggiran jalan. Happy banget dan ngerasa luar biasa aja hari itu. 

Seperti perjalanan kita dari Musashi-Nakahara selalu mencari yang ter-cover JR. Sampai di Shinagawa jam 11an kita taro koper dulu ke loker room. Lalu naik JR Yamanote Line, rencananya akan ke Shibuya dulu karena malam sebelumnya kesana cuma lewat doank soalnya sudah kecapekan. Keluar dari Shibuya Station langsung aja ke spot paling hits apalagi kalau bukan Hachiko Statue dan menikmati Shibuya Crossing di siang hari (di Trip kita sebelumnya sempetnya malem-malem).

Shibuya Spot
 Jam 12an siang kita foto-foto dulu bareng Hachiko, yang lucu Akachan seneng banget ngejarin burung-burung yang ada di sekitaran situ. Setelah itu kita berkeliling pertokoan yang ada di Shibuya. Sampailah kita di depan Coco Curry Ichibanya yang terkenal itu jam 1 siang, kita putuskan untuk makan siang dulu. Untungnya disitu bisa titip stroller dan tempatnya baby friendly meskipun cukup ramai. Ternyata ada juga menu kids nya, jadi kita pesankan juga untuk Akachan. Yang menu kids ini paketan gitu kita pesan yang beef burger curry, lengkap banget sudah termasuk nasi, jagung, jelly dan jus. Akachan mulai bagus makannya. Pas beres makan dan selesai bayar kita dikasih compliment sebungkus jelly Anpanman, senangnya. Kita lalu lanjut keliling lagi sampai jam 3an.

Coco Curry Ichibanya
Kita kembali lagi ke Shinagawa dan ambil koper lalu langsung ke JR Office, ambil reservasi untuk Shinkansen ke Kyoto yang di cover JR Pass. Kita penasaran reservasi dulu biar dapet tiket Shinkansen nih, karena kita biasanya langsung ke platform dan pilih Shinkansen yang siap berangkat dengan memilih gerbong non reserved car. Setelah reservasi kita kebagian Shinkansen Hikari jam 04.10 sore, dijadwalkan sampai Shin-Osaka jam 7 malam. Jarak 545,8 Km ditempuh hanya 2 jam 50 menit saja dengan Shinkansen ini. 

Shinkansen Ticket
Nah, inilah perjalanan kita bertiga sampai dengan hari ketiga di Tokyo selanjutnya di Part berikutnya kita akan cerita lagi selama di Osaka-Kyoto sampai nanti kembali lagi  ke Tokyo. Pastinya makin seru. Tunggu ya Part 3 nya...

 All Photo taken by 
Sony Alpha 5000
Samsung A5
Sony Xperia M5



Comments

  1. Woaaa mupeng ke Jepang, tfs ya Tehh ikut seneng deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa makasih juga, seneng banget deh pokonya sebanding dengan segala kelelahan dan dramanya liburan kali ini :D

      Delete
  2. Akachan cantikkkkk!

    ini bermanfaat banget deh 2 postingan ttg Trip Japan.. semoga suatu hari bisa kesana dan baca lagi postingan ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah, makasih banget yaa udah mau baca, tunggu part 3 nya ya :)

      Delete
  3. Akachan itu kimono suit nya keren, fit on you

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih banyak Tante, iya emang cocok banget buat anak segede itu yang lagi banyak gerak dan gampang keringetan. Bahannya tipis dan nyaman hahaha

      Delete
  4. jatuh cinta sm baby toilet seatnya.. kebayang pas main sm anak2, kalau ad yg mau pipis/pub si baby terpaksa ttp dgendongan. huwa rempong

    ReplyDelete
  5. Akachan imut banget pake kimononya 💕 pengen cepet2 punya baby biar bisa di ajak travelling kaya akachan 😆

    ReplyDelete

Post a Comment